Selama tiga ratus tahun, wilayah Gaule mengalami perubahan luar biasa.runtuhnya kekaisaran Romawi dan gelombang invasi Bangsa-barbar melahirkan kekuatan-kekuatan baru. Muncullah kekuatan bangas Frank, dan bersamaan dengan itu, Dinasti Merovingiens. di bawah kekuasaan yang goyah dari dinasti itu terjadi pembauran bertahap unsur Barbar dan Romawi, perkembangan masyarakat baru yang lebih bersifat pedesaan serta lebih keras. selain itu berlanjutnya penyebaran agama nasrani.
Invasi Bangsa-Bangsa Barbar (abad ke-5)
pada awal abad ke-5, di belakang unsur-unsur Romawi - prefecture du pretoire, dioes, provinsi-provinsi, cities, para bangasawan yang duduk di senat - sesungguhnya Gaule mengalamiberbagai perubahan yang sangat mendasar. seperti telah kita ketahui, menghadapi ancaman gelombang invasi, Kekaisaran Romawi memperkuat pertahanan militernya. di sekeliling kota di bangun benteng pertahanan sebagai upaya melindungi kota. pasukan-pasukan tentara, yang sudah memiliki banyak anggota asal bangsa-bangsa barbar, berjaga-jaga baik diperbatasan sungai Rhein maupun di pedalaman, dan para pemimpinnya cenderung mengambil alihseluruh kekuasaan tangan kaum sipil. di lain pihak, kekaisaran Romawi telah mengalami proses kristenisasi, yang di mulai dari kota-kota. para uskup menjadi tokoh-tokoh penting di masyarakat, biarawan-biarawan muncul di Gaule, dan di bawah dorongan santo Martin, daerah pedalaman mulai mengalami proses kristenisasi. Akan tetapi sistem keseimbangan yang rapuh antara Romawi dan pihak Barbar itu benar-benar hancur di awal abad ke-5.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar